Sebagai salah satu IDE (Integrated Development Environment), program ini sering dianggap sebagai yang terbaik bagi para pemula. Mereka yang baru belajar menjadi developer aplikasi android akan sangat terbantu dengan berbagai fitur canggih di dalamnya. User Interface (UI) yang ada dalam software ini memang didesain agar mudah dimengerti.
Sejarah performa Android Studio cukup panjang, bisa dibilang menjadi terobosan paling penting dalam kesuksesan sistem operasi Android hingga hari ini. Seperti kita ketahui bahwa OS ini bersifat opensource dalam pengembangannya. Maka program IDE seperti ini tentu sangat membantu perkembangan OS dari hari ke hari.
Setelah 5 tahun malang-melintang di dunia pembangunan aplikasi android, yakni sejak peluncuran pertama kali versi betanya pada tahun 2014. Apa sajakah “yang baru” dari Software Android Studio ini?
Terobosan fitur dan kegunaan seperti apa yang dilakukan oleh IDE Android Studio hingga sekarang? Tentu bisa kita lihat dari fitur-fitur yang ditawarkan di dalamnya, seperti di bawah ini.
Apakah Anda sering kesulitan membuat layout User Interface (UI) untuk aplikasi? Padahal UI adalah elemen utama dari sebuah markah tampilan aplikasi android. Kita tidak perlu koding XML sendiri untuk mencapai UI terbaik karena aplikasi android studio akan membantunya.
Dengan fitur Visual Layout Editor, maka kita tinggal tarik, seret dan drop saja elemen-elemen tata letak yang dibutuhkan. Sungguh sangat praktis memang, dibandingkan harus menulis kode-kode UI sendiri. Dan kabar bahagianya, editor tata letak ini kompatibel dengan android minimal versi 2.3 (API level 9).
Fitur penganalisis APK ini sangat membantu dalam proses debugging. Ketika aplikasi masih sedang proses pembuatan atau bahkan sudah selesai, fitur ini akan membantu untuk melihat ukuran absolut maupun relatif dari aplikasinya. Sehingga developer bisa mempertimbangkan apakah akan dilakukan tindakan kompresi atau tidak.
Selain fungsi view size, di dalam APK Analyzer ini juga ada fungsi view lain untuk melihat dex files, androidmanifest.xml, load proguard mappings, code & resource entities, bytecode, bahkan juga bisa memandingkan 2 ukuran file APK yang berbeda.
Ketika sebuah aplikasi sudah selesai dijalankan, maka kini saatnya mencobanya. Aktivitas mencoba, menguji atau bahkan membuat prototype seringkali membutuhkan perangkat keras lain di luar komputer yang menjalankan IDE.
Namun kini bisa diatasi dengan adanya Fast Emulator. Software Android Studio menanamkan teknologi yang memungkinkan developer menyeret file APK ke dalam mesin emulator ini. Dan pada akhirnya, developer bisa langsung melihat penampilan dan fungsi APK dari sudut pandang user (penggunanya).
Fitur ini memungkinkan developer untuk menulis baris-baris kode dengan lebih cerdas, cepat dan baik karena adanya modul-modul bahasa pemrograman pendukung yang sistematis, seperti Kotlin, Java, C/C++.
Dan yang paling penting dari fitur Intelligent Code Editor pada software Android Studio adalah perlengkapan modul aplikasi yang cerdas ini didesain dengan UI yang mudah dipahami dan rapi. UI ini terlihat dari layar utama yang sangat membantu proses koding, seperti bilah-bilah alat, navigasi, jendela, status.
Fitur selanjutnya adalah Flexible Build System. Inilah fitur yang paling menyenangkan dari Android Studio karena developer bisa membangun banyak varian aplikasi untuk perangkat berbeda hanya dalam satu project kerja. Kustomisasi APK bisa dilakukan dalam satu pintu saja. Dan fitur ini amat erat kaitannya dengan Emulator Android Studio dalam memproyeksikan dan membuat aneka prototype APK.
0 komentar
Posting Komentar